Perbedaan Doktrin dan Keyakinan Keduanya
Otoritas Gereja : Gereja Katolik menganggap Paus sebagai wakil Kristus di bumi dan pemimpin tertinggi Gereja. Tradisi Gereja dan ajaran Paus dianggap setara dengan otoritas Alkitab.
Sakramen : Gereja Katolik mempunyai tujuh sakramen (Pembaptisan, Ekaristi, Penguatan, Rekonsiliasi, Pengurapan Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan Suci).
Maria dan Para Kudus : Umat Katolik menghormati Maria dan para kudus, meminta perantaraan mereka dan menganggap mereka sebagai teladan iman yang baik.
Otoritas Alkitab : Protestan menekankan sola scriptura, artinya Alkitab adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam hal iman dan amalan.
Sakramen : Kebanyakan gereja Protestan hanya mengenal dua sakramen, yaitu Baptisan dan Perjamuan Kudus (Ekaristi).
Keyakinan Lain : Protestan menolak penyembahan atau penghormatan berlebihan terhadap Maria dan para santo, dan tidak mengakui otoritas Paus.
Sejarah Dari Kedua Aliran Ini
Asal : Gereja Katolik Roma mempunyai akar yang sangat tua, dimulai dari komunitas Kristen mula-mula yang didirikan oleh Yesus Kristus dan para rasulnya pada abad pertama. Petrus dianggap sebagai paus pertama, dan Roma menjadi pusat agama Kristen karena statusnya sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi.
Perkembangan : Gereja Katolik berkembang menjadi organisasi yang sangat terstruktur dengan hierarki kepemimpinan yang jelas, dengan Paus di Roma sebagai pemimpin tertinggi. Gereja ini memiliki tradisi panjang dan pengaruh besar dalam sejarah Eropa.
Asal : Gerakan Protestan dimulai pada awal abad ke-16 sebagai reaksi terhadap apa yang dianggap sebagai penyimpangan dan korupsi dalam Gereja Katolik. Reformasi Protestan secara resmi dimulai pada tahun 1517 ketika Martin Luther memakukan 95 Tesisnya di pintu Gereja Wittenberg.
Perkembangan : Reformasi mengakibatkan perpecahan besar dalam agama Kristen, dengan munculnya banyak kelompok dan denominasi baru, seperti Lutheran, Calvinis, Anglikan, dan lain-lain. Gerakan Protestan menekankan kembalinya Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam hal iman dan praktik.
Perbedaan 3 Denominasi Kristen: Katolik, Ortodoks dan Protestan
Kristen adalah agama terbesar dengan lebih dari 2 miliar pengikut di seluruh dunia. Namun, meskipun semua orang Kristen mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka, aliran Kristen memiliki perbedaan-perbedaan signifikan dalam kepercayaan dan praktiknya. Kristen adalah agama yang memiliki banyak aliran atau denominasi yang berbeda-beda.
Namun, ada tiga denominasi Kristen mayor yang mendominasi dunia Kristen yaitu Katolik, Ortodoks, dan Protestan. Ketiga denominasi ini memiliki perbedaan dalam hal keyakinan, praktik keagamaan, dan struktur gerejawi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara tiga denominasi Kristen utama ini.
Katolik adalah denominasi Kristen yang paling banyak dianut di dunia. Aliran ini dipimpin oleh Paus dan hierarki gerejawi. Katolik percaya bahwa Maria, ibu Yesus, adalah perantara antara umat manusia dan Tuhan. Selain itu, mereka juga percaya bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang benar dan memiliki kuasa untuk memberikan sakramen kepada umatnya. Dalam praktik keagamaannya, Gereja Katolik memiliki ritual-ritual sakramental seperti pembaptisan, perjamuan kudus, pengakuan dosa, dan pengurapan sakramen. Mereka juga memiliki Doa Rosario dan Novena sebagai praktik doa yang khas dalam Gereja Katolik. Struktur gerejawi dalam Gereja Katolik sangat terpusat pada Paus sebagai kepala Gereja Katolik sedunia. Gereja Katolik juga memiliki hierarki gerejawi yang terdiri dari Uskup, Imam, dan Umat Awam.
Baca Juga: Ini Beda Antara Pendeta dan Pastor Berdasarkan Perannya di Gereja
Ortodoks adalah denominasi Kristen Timur yang dipimpin oleh Uskup. Ortodoks mempertahankan tradisi dan ritual gereja sejak awal gereja berdiri. Mereka mempercayai bahwa Gereja Ortodoks adalah Gereja yang benar dan berakar dari Injil yang diterima para rasul. Dalam praktik keagamaannya, Gereja Ortodoks memiliki liturgi yang khas dan terdiri dari banyak ritual-ritual yang kuno seperti pengakuan dosa, pembaptisan, dan perjamuan kudus. Doa-doanya juga diucapkan dalam bahasa Yunani dan Slavia. Struktur gerejawi dalam Gereja Ortodoks sangat terpusat pada Uskup sebagai pemimpin jemaat Ortodoks. Selain itu, Gereja Ortodoks juga memiliki seorang Patriark sebagai pemimpin spiritual tertinggi.
Protestan adalah denominasi Kristen yang muncul sebagai protes terhadap Gereja Katolik pada abad ke-16. Denominasi ini dipimpin oleh pendeta atau imam dan memiliki kebebasan dalam melakukan ibadah dan pelayanan. Protestan percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran dan bahwa keselamatan hanya dapat dicapai melalui iman dan pengampunan dosa oleh Yesus Kristus. Selain itu, mereka menolak praktik-praktik keagamaan yang tidak ditemukan dalam Alkitab, seperti pengakuan dosa kepada seorang imam dan penghormatan terhadap orang suci.
Dalam praktik keagamaannya, Protestan memiliki beberapa bentuk kebebasan dalam memilih dan melakukan ibadah. Mereka tidak memiliki sakramental seperti Gereja Katolik dan Ortodoks. Namun, ada beberapa tradisi keagamaan Protestan yang umum dilakukan seperti pembaptisan, perjamuan kudus, dan doa. Struktur gerejawi dalam aliran Protestan sangat beragam dan tidak terpusat pada satu pemimpin tertinggi. Ada banyak denominasi Protestan yang berbeda dan masing-masing memiliki struktur gerejawi yang berbeda pula.
Baca Juga: Orang Kristen Harus Tahu, Ini Bedanya Gereja, Katedral dan Basilika
Selain itu, ada beberapa perbedaan lain antara ketiga aliran Kristen mayor ini. Salah satu perbedaan yang cukup signifikan adalah dalam hal penafsiran terhadap kitab suci. Gereja Katolik dan Ortodoks percaya bahwa kitab suci harus ditafsirkan oleh Gereja yang dipimpin oleh Uskup atau Paus, sedangkan aliran Protestan percaya bahwa kitab suci harus ditafsirkan secara individual oleh setiap orang. Perbedaan lainnya adalah dalam hal pengakuan dosa. Gereja Katolik memiliki praktik pengakuan dosa yang melibatkan seorang imam, sedangkan Ortodoks memiliki praktik yang lebih umum, tanpa melibatkan seorang imam. Sedangkan di aliran Protestan, praktik pengakuan dosa biasanya dilakukan secara pribadi antara seseorang dengan Tuhan.
Namun, meskipun ada perbedaan-perbedaan tersebut, ketiga aliran ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan. Nah, penting bagi setiap umat Kristen untuk menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan tersebut, sambil terus memperkuat persatuan dalam Tuhan.
Perbedaan Amalan Ibadah
Liturgi : Ibadah Katolik sangat terstruktur dan liturgis, dengan Misa sebagai pusat kehidupan gereja. Misa melibatkan banyak ritual dan doa yang ditentukan.
Ritual dan Tradisi : Gereja Katolik memiliki banyak ritus dan tradisi yang kaya, seperti penggunaan air suci, lilin, dan patung dalam ibadah.
Ibadah : Ibadah Protestan cenderung lebih sederhana dan kurang terstruktur dibandingkan Katolik. Fokus utamanya biasanya pada khotbah dan pembacaan Alkitab.
Keberagaman : Ada banyak variasi dalam cara beribadah di antara berbagai denominasi Protestan, mulai dari yang sangat formal hingga yang sangat informal.
MENGENAL apa perbedaan Kristen Protestan, Katolik dan ortodoks merupakan denominasi terbesar.
Dalam sejarah gereja, ada dua perpecahan terbesar umat Kristiani. Perpecahan pertama adalah Skisma Besar tahun 1054 yang memisahkan Katolik dan Ortodoks. Selanjutnya terjadi pada tahun 1517 yang mengarah ke gereja Protestan.
Meski ketiganya menyembah Kristus, tetapi ada perbedaan dalam hal keyakinan, praktik keagamaan, dan struktur gerejawi.
Berikut mengenal apa perbedaan Kristen Protestan, Katolik, dan Ortodok dilansir dari Katolisitas.org:
Kristen Protestan adalah salah satu denominasi Kristen yang ada di dunia. Penganut Kristen Protestan memiliki keyakinan bahwa keselamatan manusia melalui iman kepada Yesus Kristus. Bagi mereka Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam kepercayaan dan praktik keagamaan.
Secara umum sejarah Kristen Protestan bermula karena gerakan reformasi pada abad ke-16 yang dipimpin Martin Luther tahun 1517. Pemikiran utama dalam gerakan reformasi tersebut adalah membersihkan gereja dari praktik yang dianggap salah dalam Alkitab.
Berikutnya adalah Kristen Katolik yang percaya Yesus Kristus adalah Putra Allah yang menyelamatkan umat manusia dari dosa melalui kematian dan kebangkitan. Mereka juga percaya pada Trinitas, yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu dalam tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Gereja Katolik memiliki struktur hirarkis yang ketat dan memiliki Paus sebagai kepala Gereja. Mereka menganggap Alkitab dan tradisi Gereja sebagai otoritas dalam kepercayaan dan praktik keagamaan. Selain itu, mereka juga memiliki sakramen dan doa kepada orang-orang kudus sebagai bagian dari praktik keagamaan.
3. Kekristenan Ortodoks
Perbedaan terakhir adalah kekristenan ortodoks denominasi Kristen yang berasal dari Timur. Kekristenan ortodoks merupakan denominasi Kristen paling tua yang masih ada hingga saat ini.
Kekristenan Ortodoks mempercayai Trinitas dan mempertahankan ritual dan tradisi gereja sejak awal berdiri. Dalam praktik agama Kristen Ortodoks memiliki liturgi yang khas. Mereka tidak menganggap Paus sebagai kepala gereja. Setiap gereja Ortodoks memiliki kepala gereja mereka sendiri yang dipimpin oleh uskup.
Demikian mengenal perbedaan Kristen Protestan, Katolik dan ortodoks.
Perbedaan antara Kristen Protestan dan Kristen Katolik sering kali menimbulkan tanda tanya besar di kalangan banyak orang. Banyak yang masih beranggapan bahwa agama Kristen Protestan itu sama dengan agama Katolik. Padahal nyatanya, kedua agama tersebut sedikit berbeda dari beberapa hal.
Pada awalnya, semua umat Kristen Bersatu di bawah Gereja Katolik yang dipimpin seorang Paus. Namun pada tahun 1517, Martin Luther memulai gerakan reformasi untuk memisahkan diri dari Gereja Katolik akibat adanya kebijakan gereja yang ketika itu dianggap menyimpang dari apa yang dituliskan pada Alkitab. Salah satunya adalah kegiatan jual beli surat penghapusan dosa, yang menurutnya kegiatan mengakui dosa harusnya dilakukan secara langsung pada Tuhan Yesus. Untuk itu, Martin Luther dan pengikutnya memisahkan diri dari Gereja Katolik dan membentuk aliran agama baru yang disebut sebagai Kristen Protestan.
Setelah mengetahui sedikit sejarah terpisahnya dua agama tersebut, berikut ini beberapa perbedaan lain dari Protestan dan Katolik yang perlu kamu ketahui.
Cara berdoa antara kedua agama sedikit berbeda. Umat Katolik berdoa dengan diawali dan diakhiri dengan Tanda Salib, yakni gerakan menyentuh kening, dada, dan kedua sisi bahu. Sedangkan umat Kristen tidak berdoa seperti itu, umat Kristen hanya melipat tangan dan menutup kedua matanya tanpa ada gerakan-gerakan khusus yang harus diikuti.
Selain itu, dalam agama Katolik diajarkan doa-doa yang wajib untuk dipanjatkan pada hari raya tertentu, seperti Doa Ratu Surga, dan lain-lain. Umat Katolik juga bisa berdoa pada Bunda Maria, seperti beberapa doa wajib yang ada dalam liturgi keagamaannya. Sedangkan umat Kristen tidak berdoa kepada Bunda Maria, melainkan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Umat Kristen Protestan hanya terikat pada satu Kitab Suci saja, yakni Alkitab. Kitab tersebut merupakan satu-satunya buku Tuhan, pedoman hidup, dan kitab penuh ajaran dan larangan yang datang dari Allah. Untuk itu, umat Kristen sangat mematuhi setiap firman yang tertulis di dalam Alkitab tersebut.
Berbeda dengan Kristen Protestan, umat Katolik tidak mendasarkan kepercayaan mereka hanya pada satu kitab saja. Tidak hanya Alkitab, umat Katolik juga terikat oleh beberapa tradisi Gereja Katolik Roma dan kitab tambahan yang disebut Deuterokanonika.
Umat Kristen Protestan dan Katolik juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai gerejanya. Bagi umat Katolik, Gereja Katolik merupakan satu-satunya gereja sejati di seluruh dunia, dan berada di bawah kepemimpinan Paus di Roma.
Hal ini berbeda dengan Kristen Protestan. Bagi umat Kristen, tidak ada satu gereja utama yang menjadi gereja sejati. Ada berpuluh-puluh ribu gereja di seluruh dunia dan seluruh gereja tersebut dianggap setara secara resmi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Pemuka agama pada umat Katolik biasa disebut sebagai Pastor. Merekalah yang biasa berkotbah dan memimpin jalannya hari raya keagamaan yang besar. Pastor hanya berasal dari kaum laki-laki dan dilarang melakukan hal-hal duniawi seperti menikah.
Sedangkan pemuka agama pada umat Kristen Protestan adalah Pendeta. Mereka juga yang memimpin jalannya acara keagamaan dan ibadah setiap minggunya. Berbeda dengan Pastor, siapa pun bisa menjadi Pendeta, entah itu laki-laki maupun perempuan. Seorang Pendeta juga diberi kebebasan untuk menikah.
Baca Juga: Apa Itu Misa dalam Agama Kristen? Ini Penjelasannya!
Perbedaan lain antara Kristen Protestan dan Kristen Katolik terletak pada jumlah sakramen yang dilakukannya. Umat Katolik melakukan tujuh buah sakramen, yakni Baptis, Krisma, Ekaristi, Perkawinan, Pengurapan, Imamat, dan Pengakuan dosa. Gereja Katolik percaya bahwa sakramen-sakramen tersebut dilembagakan oleh Yesus Kristus dan dapat menganugerahkan rahmat Tuhan.
Sedangkan umat Kristen Protestan hanya mengakui dua sakramen, yakni Pembaptisan dan Perjamuan kudus, atau yang disebut Ekaristi dalam Gereja Katolik. Kedua hal ini merupakan ritual simbolik yang menandakan penerimaan tubuh Kristus ke dalam hidup setiap umat-Nya dan diterima melalui iman dan kepercayaan.
Pandangan terhadap Ekaristi dari umat Katolik dan Kristen Protestan pun sedikit berbeda. Ekaristi merupakan ritual untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus dengan murid-murid-Nya sebelum mati disalibkan. Di Gereja Protestan, mereka yang telah dibaptis dapat diizinkan untuk memimpin Perjamuan Tuhan. Hal itu tidak dibolehkan di Gereja Katolik.
Selain itu, pada Gereja Katolik, roti dan anggur yang diterima merupakan perwujudan Kristus dan karenanya dapat didoakan. Namun bagi umat Protestan, roti dan anggur merupakan simbol untuk memperingati tubuh dan darah Kristus yang mau disalibkan demi menyelamatkan manusia dari dosa.
Umat Katolik yang telah dibaptis wajib memiliki nama baptis untuk disematkan di depan nama mereka. Nama baptis ini diberikan berdasarkan orang kudus yang telah memiliki gelar berupa Santo atau Santa. Beberapa contoh nama baptis adalah Maria, Ursula, Petrus, Michael, dan lain-lain.
Umat Kristen Protestan tidak diwajibkan memiliki nama baptis setelah dibaptis. Banyak umat Kriten yang sejak lahir memiliki nama-nama dari Alkitab, seperti Daniel, Zefanya, dan lain-lain.
Itulah dia sederet perbedaan agama Kristen Protestan dengan Kristen Katolik. Pada akhirnya, kedua agama tersebut sama-sama menyembah dan berdoa pada Yesus Kristus, hanya saja cara beribadah dan tradisinya saja yang sedikit berbeda satu sama lain.
Baca Juga: 17 Bahan Khotbah Kristen Berlandaskan Alkitab
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Selama ini yang kita tau di Indonesia ada dua agama Kristen yaitu Protestan dan Katolik. Nah, Mama dan Papa di sini udah pada tau belum apa perbedaannya?
Menurut saya ini penting untuk diketahui dan diajarkan ke anak. Karena, kita hidup kan berdampingan dengan orang lain, yang pastinya punya latar belakang berbeda, termasuk dalam urusan beragama.
Yuk biar nggak bingung lagi, kali ini saya rangkum 12 Perbedaan Agama Kristen Protestan dan Katolik. Simak selengkapnya ya!
1. Katolik mengakui Paus, sementara Protestan tidak. Paus merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik. Paus saat ini ialah Paus Fransiskus I, yang menggantikan Paus Benedictus XVI, dan kini bertahta di Vatikan, Roma. Di satu sisi, Protestan tidak mengakui adanya Paus.
2. Katolik membuat tanda salib, sementara Protestan tidak. Perbedaan Agama Kristen Protestan dan Katolik selanjutnya terletak pada simbol salib. Biasanya sebelum makan orang Katolik memmbuat tanda salib. Sementara Protestan tidak dan langsung berdoa seperti biasa.
3. Perbedaan pada kitab suci. Meski sama-sama memiliki kitab suci Alkitab, rupanya ada perbedaan antara Katolik dan Protestan nih Ma, Pa. Alkitab pada Katolik ada tambahan 12 kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika. Dimana kitab-kitab tersebut tidak mengakui kebenaran agama Protestan.
4. Masalah penafsiran kitab suci. Selanjutnya ada perbedaan masalah penafsiran kitab suci. Dalam agama Katolik, orang biasa tidak diperkenankan menafsirkan kitab suci. Dimana satu-satunya yang boleh menafsirkan adalah Magisterium atau ahli agama yang berpusat di Roma. Sedangkan ajaran Protestan, semua orang punya hak dalam menafsirkan kitab suci.
5. Perbedaan dalam peribadatan. Kalo peribadatan orang Katolik, biasanya disebut dengan misa, sedangkan pada Protestan disebut dengan kebaktian. Tapi dalam hal tata cara pelaksanaannya, semuanya sama, yaitu dilaksanakan pada hari minggu.
6. Katolik mengkultuskan Bunda Maria, sementara Protestan melarang. Orang Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, Ibunda dari Yesus Kristus. Mereka sangat mencintai dan menghormati Bunda Maria, bahkan dalam Katolik ada kebiasaan berdoa rosario dan ziarah ke Goa Maria. Sedangkan di Protestan, mereka tidak ada kebiasaan seperti itu, karena ajarannya memang melarang pengkultusan Bunda Maria.
7. Katolik mengakui para orang kudus (santo-santa), sementara Protestan tidak. Orang kudus adalah orang yang memiliki iman sangat kuat, sehingga dipercaya masuk surga. Perempuan disebut santa dan laki-laki disebut santo. Nama-nama ini biasanya banyak digunakan pada nama gereja seperti Santo Petrus atau Santa Maria. Sedangkan pada Protestan, pemujaan pada santo dan santa sangatlah dilarang.
8. Pemuka agama Katolik punya hierarki atau tingkatan, sementara Protestan tidak. Pemuka agama di Katolik punya hierarki atau tingkatan gitu, mulai dari Romo/Pastur, Uskup, Kardinal, Paus. Jadi bisa naik jabatan gitu. Sementara pemuka agama Protestan tidak memiliki hierarki seperti itu. Selama ini yang kita tau pemuka agama Protestan ialah Pendeta.
9. Pemuka agama Katolik tidak boleh menikah, sementara Protestan boleh. Perbedaan berikutnya terlihat pada perizinan menikah untuk pemuka agama masing-masing. Untuk agama Katolik, pemuka agama tidak boleh menikah. Sementara pada Protestan, pemuka agama boleh menikah.
10. Dalam Protestan, perempuan boleh menjadi pemuka agama, sementara Katolik dilarang. Pada agama Protestan, kaum perempuan diperbolehkan menjadi pemuka agama (pendeta). Sedangkan pada Katolik, hanya laki-laki yang boleh menjadi pemuka agama (pastur). Tapi perempuan Katolik boleh mempersembahkan dirinya kepada Tuhan, dengan menjadi biarawati.
11. Katolik boleh menggunakan patung, sedangkan Protestan tidak. Kalo diperhatikan nih, gereja Katolik banyak dihiasi patung-patung mulai dari Patung Yesus, Bunda Maria, hingga para Santo atau Santa dan malaikat. Sementara kaum Protestan melarang hal tersebut. Karenanya, banyak orang Katolik menggunakan salib dengan patung Yesus di tengahnya, sementara Protestan tidak.
12. Katolik mengakui 7 sakramen, sementara Protestan hanya 2. Sakramen adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan umat Kristiani sepanjang hidup. Nah, di Gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu Baptis, Krisma, Ekaristi, Immamat, Pernikahan, Pengakuan Dosa dan Pengurapan Orang Sakit. Kalo di Protestan, hanya ada dua sakramen yaitu Baptis dan Ekaristi.
Itu tadi 12 Perbedaan Agama Kristen Protestan dan Katolik. Sekarang sudah tau kan? Jangan lupa, ajarkan ke anak juga ya. Semoga bermanfaat!
Posted on 13 Desember 2013 by Admin
Kitab suci Katolik dan kitab suci Kristen Protestan memang ada perbedaan yang khas. Perbedaannya adalah pada jumlah kitabnya. Dalam Katolik ada 46 kitab Perjanjian Lama, sedangkan dalam Kristen Protestan hanya 39 kitab Perjanjian Lama. Sedangkan kitab Perjanjian Baru jumlahnya sama yakni 27 kitab. Ada 7 kitab yang diakui oleh Gereja Katolik sebagai kitab suci, sedangkan Kristen Protestan tidak mengakui 7 kitab tersebut sebagai kitab suci. Tujuh kitab itu sering disebut “Deuterokanonika”. Deuterokanonika berasal dari bahasa Yunani yang artinya “termasuk kanon kedua”, daftar yang kedua. Yang termasuk deuterokanonika adalah:
Sedangkan kitab Kejadian – Maleakhi disebut Protokanonika (kanon yang pertama) adalah sama-sama diakui oleh Katolik dan Kristen Protestan. Mengenai isi dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia juga sama tidak ada bedanya, demikian juga dengan Perjanjian Baru.
Sehingga untuk membedakan dari segi sampul/kulit luarnya, Kitab Suci Katolik di sampulnya ditambahi tulisan Deuterokanonika, sering ditulis lengkap “Alkitab Deuterokanonika”, maksudnya Alkitab yang di dalamnya ada deuterokanonika.
Filed under: Katekese | Tagged: alkitab, Katolik, kitab suci, kristen protestan, perbedaan |
Keterangan Gambar : Perbedaan Kristen Protestan dan Katolik
Mungkin anda sering sekali bertanya-tanya tentang perbedaan antara Kristen Protestan dengan Katolik, nah jika memang anda sangat penasaran dengan perbedaan dan sejarah dari kedua aliran ini maka anda wajib membaca artikel ini, berikut dibawah ini adalah informasinya!
Perbedaan dari Struktur Gereja
Hierarki : Gereja Katolik memiliki struktur hierarki dengan Paus di puncak, diikuti oleh kardinal, uskup, dan imam.
Otoritas Terpusat : Otoritas Gereja sangat terpusat di Vatikan.
Desentralisasi : Gereja-gereja Protestan umumnya lebih terdesentralisasi. Setiap denominasi dapat memiliki struktur kepemimpinan yang berbeda, mulai dari yang sangat terstruktur seperti Anglikan, hingga yang lebih liberal seperti Baptis.
Kepemimpinan : Kepemimpinan biasanya dipegang oleh dewan gereja atau sinode.
Perbedaan antara Kristen Protestan dan Katolik terletak pada sejarah, doktrin, praktik ibadah, dan struktur gereja. Agama Katolik memiliki struktur yang sangat hierarkis dan tradisi yang kaya, sedangkan Protestan menekankan otoritas Alkitab dan memiliki beragam pendekatan terhadap ibadah dan organisasi gereja. Perbedaan-perbedaan ini muncul dari konteks sejarah yang unik dan tanggapan terhadap berbagai persoalan teologis dan praktis yang dihadapi komunitas Kristen sepanjang sejarah!